§
Huruf kapital atau
huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama petikan langsung.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang
diikuti nama orang.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama
instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang
tertentu.
§
kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada
bentuk lengkapnya.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama unsur unsur nama orang.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama unsur unsur nama diri geografi.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan,
oleh, atau, dan untuk.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada
nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul
karangan.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di
dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti
di,
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang
digunakan dengan nama diri.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu,
saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
§
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang
didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan
dengan pernyataan lengkap itu.
Huruf Miring
§
Penulisan nama
buku,majalah,dan nama surat kabar.
cth: Buku pegangan
yang dipakai yaitu Konsep Kebidanan .
§
Penulisan kata asing
atau ilmiah yang belum diserap dalam bahasa Indonesia.
cth: Mahasiswa
dilarang memakai make up yang berlebihan
§
Penulisan kata yang
ditegaskan atau di pentingkan.
cth: 17
Agustus adalah hari Kemerdekaan Indonesia
Huruf Tebal
§
Huruf tebal dalam
cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi,
daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
§
Huruf tebal tidak
dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring.
§
Huruf tebal dalam
cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan
lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Catatan: Dalam tulisan
tangan atau ketikan manual, huruf atau kata yang akan dicetak dengan huruf
tebal diberi garis bawah ganda.
Mengenai Penulisan Kata
Berikut adalah
ringkasan pedoman umum penulisan kata :
§
Kata dasar ditulis
sebagai satu kesatuan. Contoh: Ibu percaya bahwa engkau tahu.
§
Kata turunan (lihat
pula penjabaran di bagian Kata turunan)
§
Imbuhan (awalan,
sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: bergeletar,
dikelola.
§
Jika kata dasar
berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang
langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung boleh digunakan untuk
memperjelas. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi
§
Jika kata dasar
berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan
ditulis serangkai. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh:
menggarisbawahi, dilipatgandakan.
§
Jika salah satu unsur
gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai.
Contoh: adipati, mancanegara.
§
Jika kata dasar huruf
awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh: non-Indonesia.
§
Bentuk ulang ditulis
secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung, baik yang berarti tunggal
(lumba-lumba, kupu-kupu), jamak (anak-anak, buku-buku), maupun yang berbentuk
berubah beraturan (centang-perenang, sayur mayur).
§
Gabungan kata atau
kata majemuk
§
Gabungan kata,
termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, ibu
kota, sepak bola.
§
Gabungan kata,
termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat
ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian. Contoh: alat
pandang-dengar, anak-istri saya.
§
Beberapa gabungan kata
yang sudah lazim dapat ditulis serangkai. Lihat bagian Gabungan kata yang
ditulis serangkai.
§
Kata ganti (kau-, ku-,
-ku, -mu, -nya) ditulis serangkai. Contoh: kumiliki, kauambil, bukumu,
miliknya.
§
Kata depan atau
preposisi (di , ke, dari) ditulis terpisah, kecuali yang sudah lazim seperti
kepada, daripada, keluar, kemari, dll. Contoh: di dalam, ke tengah, dari
Surabaya.
§
Artikel si dan sang
ditulis terpisah. Contoh: Sang harimau marah kepada si kancil.
§
Partikel
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai. Contoh: bacalah, siapakah, apatah.
2. Partikel -pun ditulis terpisah, kecuali yang lazim dianggap padu seperti adapun, bagaimanapun, dll. Contoh: apa pun, satu kali pun.
3. Partikel per- yang berarti “mulai”, “demi”, dan “tiap” ditulis terpisah. Contoh: per 1 April, per helai.
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai. Contoh: bacalah, siapakah, apatah.
2. Partikel -pun ditulis terpisah, kecuali yang lazim dianggap padu seperti adapun, bagaimanapun, dll. Contoh: apa pun, satu kali pun.
3. Partikel per- yang berarti “mulai”, “demi”, dan “tiap” ditulis terpisah. Contoh: per 1 April, per helai.
§
Singkatan dan akronim.
Lihat Wikipedia:Pedoman penulisan singkatan dan akronim.
§
Angka dan bilangan.
Lihat Wikipedia:Pedoman penulisan tanggal dan angka.
Mengenai Pemakaian Tanda Baca
Tanda Titik (.)
§
Tanda titik dipakai
pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
§
Tanda titik dipakai di
belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
§
Tanda titik dipakai
untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
§
Tanda titik dipakai
untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
§
Tanda titik dipakai
dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.
§
Tanda titik dipakai
untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
§
Tanda titik dipakai
pada penulisan singkatan
Tanda Koma (,)
§
Tanda koma dipakai di
antara unsur unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
§
Tanda koma dipakai
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
§
Tanda koma dipakai di
belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal
kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu,
dan meskipun begitu.
§
Tanda koma dipakai
untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan, atau
kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata
lain yang terdapat di dalam kalimat.
§
Tanda koma dipakai
untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
§
Tanda koma tidak
dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya
dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda
seru.
§
Tanda koma dipakai di
antara (a) nama dan alamat, (b) bagian bagian alamat, (c) tempat dan tanggal,
serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
§
Tanda koma dipakai
untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
§
Tanda koma dipakai di
antara bagian bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
§
Tanda koma dipakai di
antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari
singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
§
Tanda koma dipakai di
muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
§
Tanda koma dipakai
untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
§
Tanda koma dapat
dipakai–untuk menghindari salah baca/salah pengertian–di belakang keterangan
yang terdapat pada awal kalimat.
Tanda Titik Koma (;)
§
Tanda titik koma
dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara
di dalam kalimat majemuk setara.
§
Tanda titik koma
digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa
atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu
digunakan kata dan.
§
Tanda titik koma
digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur
setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.
Tanda Titik Dua (:)
§
Tanda titik dua
dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau
§
Tanda titik dua
dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
§
Tanda titik dua dapat
dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan.
§
Tanda titik dua
dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam
kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan
penerbit buku acuan dalam karangan.
Tanda Hubung (-)
§
Tanda hubung dipakai
untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
§
Tanda hubung dipakai
untuk merangkai:
1. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan
huruf kapital,
2. ke- dengan angka,
3. angka dengan -an,
4. kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf
kapital,
5. kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
6. gabungan kata yang merupakan kesatuan.
§
Tanda hubung boleh
dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan (b)
penghilangan bagian frasa atau kelompok kata.
§
Tanda hubung digunakan
untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf dalam kata yang dieja
satu-satu.
§
Tanda hubung digunakan
untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
§
Tanda hubung
menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau akhiran dengan
bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.
§
Tanda hubung
menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
Tanda Pisah (–)
§
Tanda pisah dipakai untuk
membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun
utama kalimat.
§
Tanda pisah dipakai
untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga
kalimat menjadi lebih jelas.
§
Tanda pisah dipakai di
antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai dengan’ atau
‘sampai ke’.
Tanda Tanya (?)
§
Tanda tanya dipakai
pada akhir kalimat tanya.
§
Tanda tanya dipakai di
dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai
untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.
Tanda Elipsis (…)
§
Tanda elipsis dipakai
dalam kalimat yang terputus-putus
§
Tanda elipsis dipakai
untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang
dihilangkan.
Tanda Petik (” “)
§
Tanda petik dipakai
untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau
bahan tertulis lain.
§
Tanda petik dipakai
untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
§
Tanda petik dipakai
untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
khusus.
Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)
§
Tanda petik tunggal
dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.
§
Tanda petik tunggal
dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan.
§
Tanda petik tunggal
dipakai untuk mengapit makna, kata atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa
asing.
Tanda Kurung ( )
§
Tanda kurung dipakai
untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
§
Tanda kurung dipakai
untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.
§
Tanda kurung dipakai
untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan.
§
Tanda kurung dipakai
untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan keterangan.
Tanda Kurung Siku [ ]
§
Tanda kurung siku
dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah
asli.
§
Tanda kurung siku
dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda
kurung.
§
Tanda garis miring
dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun
yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran.
§
Tanda garis miring
dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun.
0 Komentar